Jasa Membantu Menyelesaikan Problem Implementasi IT-System

Angka kegagalan proyek IT di Indonesia sangat tinggi, mencapai 78 %. Jika anda memiliki proyek yang tidak selesai-selesai, anda tidak sendirian. Terlalu banyak yang senasib dengan anda. Tetapi ada Amanah Solution yang siap membantu memberikan solusi terbaik bagi anda dan vendor anda. Dengan bekerjasama dengan Amanah Solution, anda selangkah lebih di depan daripada yang lain.

Berdasarkan data tingkat kegagalan pengembangan dan implementasi IT di Indonesia mencapai 78%. Dari jumlah 22% keberhasilan 10% nya dianggap terlambat. Dari data ini bisa disimpulkan bahwa tingkat kegagalan pengembangan dan implementasi IT sangatlah tinggi.

Simak kopas pernyataan dari beberapa situs ternama berikut :

Jadi jika perusahaan anda atau bahkan Anda sendiri pernah mengalami dimana pekerjaan sistem informasi anda tidak selesai-selesai atau bahkan berhenti di tengah jalan, ternyata anda tidaklah sendiri. Ini bukanlah kebetulan, melainkan merupakan fakta bahwa kebanyakan proyek IT-System memang gagal. 

Namun demikian bukan berarti proyek IT System anda harus berhenti. InsyaAllah segala permasalahan pasti ada solusinya. Tingkat kegagalan yang tinggi tersebut bukan berarti membuat anda jadi berkecil hati. IT-System yang bagus adalah tools bisnis anda yang paling powerfull. Tetap harus anda upayakan keberhasilannya.

Anda harus tetap optimis bahwa suatu saat Anda pun bisa berhasil mengembangkan sistem informasi IT yang dapat meng-cover kebutuhan proses bisnis di perusahaan anda. Sehingga kinerja perusahaan anda menjadi lebih efisien.

Amanah Solution memberikan jasa bantuan untuk menyelesaikan problem berhentinya sistem informasi di perusahaan anda. Entah itu pekerjaan yang tidak selesai-selesai ataupun bahkan proyek yang mangkrak insya Allah bisa dikomunikasikan dengan kami dan bisa kita selesaikan bersama.

Karena pada dasarnya proyek IT System yang gagal itu ada berbagai penyebab baik yang disebabkan oleh vendor maupun owner itu sendiri. Perubahan kebutuhan sistem yang terjadi juga bisa memicu gagalnya proyek.

Proses pengerjaan proyek Anda harus diaudit secara mendalam agar ditemukan permasalahan sesungguhnya dan dapat dicarikan solusinya secara detail baik global maupun bagian demi bagian.

Untuk solusi yang mendalam dalam menyelesaikan proyek Anda yang tidak selesai dan hasil yang maksimal segera hubungi Amanah Solution di link berikut.

Secara umum, persoalan teknis yang sering muncul yang mengancam proyek IT System menuju jurang kegagalan adalah :

1. Vendor yang tidak memiliki kapasitas dari sisi kemampuan. Anda harus mencari vendor yang capable.
   
   
2. Vendor yang terlalu percaya diri yang selalu mengiyakan apapun yang diminta. Bahkan dengan tanpa mendokumentasikannya secara sistematis, apalagi menganalisanya.
   
   
3. Harga yang tidak realistis (terlalu murah jauh). Biasanya karena vendor dalam menetapkan harga tidak pengalaman, asal gepuk, tidak memahami bagaimana menghitung nilai sebuah proyek. Akibatnya cepat kehilangan nutrisi sementara perjalanan project masih panjang.
   
   
4. Owner yang terlalu meremehkan/ mengecilkan project, termasuk biayanya. Investasi terlalu kecil tanpa mengindahkan ketentuan dalam menghitung RAB yang benar.
   
   
5. Pemahaman owner project bahwa harga produksi disamakan dengan harga beli produk software jadian.
   
   
6. Permintaan owner yang tidak realistis. Terlalu ambisius tanpa memperhitungkan kemampuan vendor, periode pengerjaan, dan nutrisi (anggaran).
   
   
7. Tidak ada DAK (Dokumen Analisa Kebutuhan) yang jelas sebagai acuan
   
   
8. Perubahan DAK yang tidak disertai penambahan biaya
   
   
9. Analisa SDLC (System Development Life Cycle) yang hanya mempertimbangkan 1 fase saja. Padahal ada 6 fase dalam SDLC yang baik.

Salah satu solusi yang kami rekomendasikan adalah menggunakan jasa pihak ketiga. Pihak ketiga ini adalah sebagai jembatan yang menghubungkan antara pengembang dengan owner project.

Mengapa butuh pihak ketiga ? Berikut 2 alasan utamanya (masih banyak alasan lain, akan dijelaskan di artikel terpisah) :

1. Solusi Psikologis

Menyampaikan uneg-uneg antara dua pihak yang sedang bekerjasama akan jauh lebih mudah jika uneg-unegnya disampaikan melalui perantara. Ini sudah merupakan psikologis sifat dasar manusia. Dalam dunia properti ada agen properti, dalam dunia olahraga ada agen pemain. Demikian juga dalam dunia bisnis pasti membutuhkan pihak ketiga. Apalagi dalam dunia project yang sarat akan komunikasi dan kemungkinan permasalahan komunikasi.

2. Agar ada penimbang pandangan dari sisi obyektifitas

Biasanya dalam perjanjian yang dituangkan pada MOU disebutkan di akhir perjanjian bahwa jika terjadi perbedaan pandangan maka akan diselesaikan dengan beberapa cara. Sayangnya didalamnya tidak dicantumkan solusi pihak ketiga sebagai intermediate. Padahal solusi ini jauh lebih relevan dibandingkan dengan solusi hukum yang menjadi langkah terakhir.

Karena biasanya solusi hukum tidak bisa diterapkan secara riil praktek di lapangan dikarenakan nilai project yang terlalu kecil dibandingkan dengan pembiayaan hukum. Bandingkan project yang hanya sebesar dibawah 200 juta namun bisa menelan biaya hukum lebih dari itu. Apalagi angka di bawah itu. Tentu hal ini menjadikan project nilai kecil menjadi sangat tidak relevan untuk dibawa ke ranah hukum. Tentu saja ini adalah solusi sangat tidak realistis.

Kecuali project yang nilainya miliaran. itupun biasanya juga masih tidak relevan dikarenakan kedua pihak tentu saja tidak mau namanya tercemar.

Pengecualian yang lain adalah misalnya ada ancaman kebangkrutan maka itu bisa dibilang cukup relevan untuk dibawa ke ranah hukum. Karena kebangkrutan mengancam mata pencaharian sekian banyak karyawan. Akan tetapi pertaruhannya sekali lagi adalah pencemaran nama baik. Betapa akan terkenal sebagai perusahaan bermasalah.

Seperti misalnya pada kasus kegagalan implementasi ERP pada Marin County's California, dimana pada kasus kegagalan ERP ini menyebabkan harus dibawa ke ranah hukum karena sampai menyebabkan bangkrutnya perusahaan tersebut.

Berdasarkan pengalaman Amanah Solution dalam project IT System yang besar selama ini, memang sangat dibutuhkan jasa pihak ketiga sebagai intermediasi berdasarkan kebutuhan yang disebutkan di atas. Tentunya tidak sembarangan pihak ketiga, tapi pihak ketiga yang mengerti benar solusi Permasalahan Implementasi IT System.

Saat ini yang sudah sering adalah : Project yang biasanya menggunakan solusi ini (jasa pihak ketiga/ intermediate) adalah pada sistem pengadaan barang oleh suplier di bidang makloon pakaian garment. Perusahaan-perusahaan besar seperti Zara dan J-Lo sudah biaya melakukannya.