Mungkin inilah satu-satunya rahasia yang bukan lagi rahasia yang bisa membedakan seseorang bisa sukses ataukah tidak di bidang keahlian masing-masing. Sebuah kata yang pendek, sederhana, sangat mudah dipahami, tapi ironisnya juga sangat sulit dilaksanakan, kecuali oleh orang-orang yang memang terpilih. Ya, kata itu adalah KONSISTEN. Atau dalam bahasa agamanya adalah ISTIQOMAH.
Istiqomah merupakan pekerjaan yang mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk dikerjakan. Di dalamnya menjalankannya dibutuhkan komitmen dan dedikasi. Tidak bisa main-main saja. Inilah yang membedakan siapa yang akan sukses dan siapa yang akan gagal.
Oke mungkin hari ini bisa, besok bisa, lusa bisa, belum tentu lusanya lagi bisa. Mungkin bulan ini bisa, bulan depan bisa, tapi belum tentu bulan depannya lagi bisa. Demikian seterusnya. Benar-benar konsistensi merupakan seleksi mana calon orang sukses dan mana calon yang gagal.
Kita sering mendengar kisah pengusaha-pengusaha sukses yang "kayaknya" hidupnya serba mudah. Tapi satu hal yang sering kita lupakan adalah konsistensinya di balik itu semua dalam memperjuangkan bisnisnya sampai dengan bisa sukses seperti sekarang tersebut. Taunya kita kesuksesannya saja. Kita tidak tau bagaimana gigihnya dia untuk senantiasa konsisten dalam perjuangan meskipun setiap saat bayang-bayang kegagalan itu selalu mengancam.
Selain dalam hal duit, masih banyak lagi pekerjaan yang membutuhkan konsistensi untuk bisa sukses. Contoh lain misalnya seperti pekerjaan seorang motivator. Mario Teguh misalnya. Atau Mardigu misalnya. Atau Dewa Eka Prayoga misalnya. Mereka terkenal sampai dengan seperti sekarang ini karena konsistennya dalam bidang yang mereka geluti tersebut, entah secara sengaja ataupun tidak.. Kalau kita mengikuti channel mereka di instagram ataupun di telegram, kita dapati tiap hari mereka selalu posting konten yang disesuaikan bidangnya. Sehingga akhirnya karena dirasa konten-konten mereka menarik, mereka banyak dikenal masyarakat luas karena hal tersebut. Akhirnya muncullah pasarnya berupa penggemar.
Contoh ekstrim adalah Cristiano Ronaldo. Begitu konsistennya dia di sepakbola. Meskipun cemoohan dan cacian kerap kali juga mengenai dia, tapi dia seperti orang yang kebal. Terus saja berlatih dan berlatih.
Ada satu kalimat yang sangat kuat yang dia jadikan landasan dalam hidupnya. "Your love make me strong, your hate make me unstopable". Sebuah kalimat yang luar biasa untuk memotivasi menjadi pribadi yang sangat konsisten. Jarang ada pemain bola sekonsisten dia dalam bekerja keras untuk selalu di top level terbaik dunia.
Konsisten harusnya menjadi gaya hidup. Karena saking kuatnya pengaruh nilai falsafah hidup yang satu ini (konsisten), sampai-sampai dia tidak lagi membedakan antara orang yang pinter dengan orang yang bodoh. Tidak pula membedakan antara keluarga ningrat maupun proletar. Selama orang tersebut konsisten, dia akan sukses. Biidznillah tentunya.
Saya termasuk orang yang dulu di kelas merupakan siswa yang pinter. Sering sekali rangking satu. Menandakan saya termasuk siswa yang pinter. Paling tidak pinter dalam hal mengikuti sistem dan betah untuk itu. Konsisten sekali dalam belajar dan taat pada sistem yang meskipun di kemudian hari kuakui banyak menjerumuskannya.
Tetapi kemudian di kehidupan, saya tidak bisa sekonsisten saat sekolah. Saya senangnya lompat sana sini dalam pekerjaan dan gampang mutung jika pak bos bikin senep. Sering pak bos saya marahi klo sudah seperti itu. Ndak dibayar gak patheken peribahasanya. Bahkan seringnya tidak mengerjakan apa-apa. Sekarang kerja keras, besoknya lemes. Besoknya rajin, lusa rebahan saja. Akibatnya apa ? Hasil seringkali tidak bisa bohong. Ya gini gini aja. Hidup kacau.
Beda dengan banyak teman saya yang lain. Hidupnya banyak yang sukses, setidaknya sukses seukuran mereka. Ada yang sukses sebagai pedagang. Rumahnya besar, meskipun di desa. Karena dia konsisten tiap hari ke pasar. Sampai dikenal sebagai pedagang pasar yang jago. Meskipun secara nilai kelas dia ndak pernah masuk itu 10 besar.
Ada juga yang sukses jadi tentara, sopir truk, dan sebagainya. Mereka bisa punya rumah, mobil, dan juga penghasilan tetap. Karena semangat konsistensi.
Apakah mereka sempurna ? tidak. Mereka tidak sempurna. Salah itu akan selalu ada. Tetapi yang penting tetap istiqomah untuk berjalan.
Jadi tak usah ragu. Tetapkan satu bidang yang spesifik. Kemudian istiqomahlah disitu setiap saat. Meskipun tidak menghasilkan uang ? Meskipun tidak menghasilkan uang. InsyaAllah pada saatnya juga akan menghasilkan. Seperti bisnis A misalnya, jangan besok ganti bisnis B. Jangan sampai gonta-ganti. Apalagi di dunia bisnis, jangan dech.
Terus aja jalankan bisnis A. Sampai kapan ? Sampai tercapai konsep dan perencanaan yang telah kamu buat. Karena saya yakin namanya bisnis pasti sudah disiapkan segala rencana dan konsepnya. Jadikan itu sebagai kompas sekaligus rujukan dalam usaha yang kamu jalankan kesehariannya.
Semoga sedikit membantu.
Whatsapp 1
Apa yang bisa kami bantu ? 
