Menakar Anggaran Develop Software Agar Tidak Gagal Proyek

Sistem Development Life Cycle

Banyak dari kita yang masih menganggap bahwa inti dari pengembangan sebuah software sistem informasi adalah pada pemrograman nya. Lebih specific bahwa yang dimaksud dengan pemrograman di sini adalah kegiatan melakukan coding.

Bahkan sebuah vendor pengembang software pun banyak yang masih beranggapan demikian.

Padahal kalau kita perhatikan bahwa untuk membangun sebuah software diperlukan diagram flow Proses bisnis yang hendak di cover. Diagram flow merupakan manifestasi dari hasil survei dan kegiatan collecting data dari objek Project atau owner. Diagram flow merupakan bentuk konkrit dari olahan Proses bisnis yang telah desain desa menjadi sebuah desain.

Jadi sebenarnya inti dari kegiatan pengembangan sebuah aplikasi atau software sistem informasi adalah pada desain nya. Dimana desain ini merupakan modul hasil jadi dari proses collecting data, menggali dan menemukan proses bisnis yang tepat pada sebuah perusahaan. Semakin baik dan applicable desain Proses bisnis, maka insya Allah akan semakin baik pula software tersebut.

Jadi software merupakan penunjang kegiatan proses bisnis yang jelas. Kemampuan vendor untuk menterjemahkan proses bisnis ke dalam diagram flow merupakan modal utama dalam mengembangkan Sebuah software sistem informasi.

Lebih jauh mengenai hari ini kita dapat berpatokan pada SDLC. SDLC kepanjangan dari System Development Life Cycle. Merupakan sebuah metode tahapan-tahapan pengembangan sebuah software sistem informasi terintegrasi. Dimana dalam SDLC ini terdapat setidaknya 6 Tahapan yang harus di ikuti oleh vendor dalam mengembangkan Sebuah software sistem informasi.

Keenam tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Collecting data
2. Desain business process
3. Coding atau pemrograman
4. Testing
5. Implementation
6. Documentation

 

Setidaknya keenam proses pengembangan software sistem informasi di atas harus dilalui oleh sebuah vendor pengembang. Dengan melewati keenam tahapan proses di atas kemungkinan kegagalan pengembangan software sistem informasi akan jauh lebih sedikit kemungkinannya. Dan kebalikannya prosentase keberhasilan akan meningkat tajam.

Naifnya masih banyak vendor yang tidak memperhatikan tahapan-tahapan SDLC di atas. Biasanya mereka langsung saja mengeksekusi informasi yang didapat ke dalam pemrograman langsung. Sehingga dari mindset proses berpikir seperti itu, inti dari pada pekerjaan hanya memperhatikan pada tahapan ketiga yaitu pemrograman atau coding langsung. Akibatnya pembiayaan untuk tahapan-tahapan yang lain kurang diperhatikan.

Akhirnya mereka terkejut saat di eksekusinya, penggarapan biaya yang dikeluarkan membengkak. Hal itu sudah pasti terjadi karena tidak memperhatikan tahapan proses yang lain.

Kalau kita cermati dari setiap proses pengembangan software sistem informasi di atas harusnya di dalam setiap tahapan mengandung nilai anggaran yang harus ditunaikan. Sebagai contoh untuk tahapan pertama yakni proses collecting data. Di dalamnya tentu ada anggaran transport dan jasa sistem analyst.

Selain itu juga ada si untuk sistem analyst dan programmer saat melakukan kegiatan diskusi sistem dengan owner atau pemangku kebijakan project dari pihak objek sistem. Dan biaya di sini tentu tidak lah sedikit. Tinggal dikalikan berapa orang saja yang terlibat.

Kemudian misalnya di tahapan implementasi. Di tahapan ini diperlukan SDM untuk mentraining dan melakukan pendampingan kepada para pengguna software ini nantinya sampai dengan SDM tersebut bisa menggunakan software dengan baik dan lancar. Tentunya di tahapan ini ada biaya untuk fee bagi para trainer. Disinipun ada saja vendor yang tidak memperhatikan biaya tersebut.

Kemudian contoh lain di tahapan testing. Bahkan seringkali kita dapati vendor yang tidak memperhatikan proses testing tidak hanya dari sisi pembiayaannya namun juga dari sisi proses pengerjaannya. Banyak vendor yang gagal melakukan pengembangan software dikarenakan dia tidak melakukan testing. Atau melakukan testing tapi tidak signifikan.

Jangan harap software akan berjalan dengan maksimal jika tidak dilakukan testing. Karena yang namanya pengembangan software sistem informasi itu hanya ada dua kemungkinan, yaitu : berhasil atau tidak. Jika error maka bisa dikatakan bahwa itu adalah sebuah kegagalan karena bagaimanapun software menjadi tidak bisa dipakai. Sehingga testing adalah mutlak adanya bahkan lebih penting daripada tahapan pemrograman atau coding itu sendiri.

Dengan vendor yang kurang memperhatikan tahapan lain selain tahapan pemrograman atau coding tentu saja menyebabkan dia dalam menaksir biaya pengembangan software jauh lebih murah dari yang seharusnya. Sehingga dalam perjalanan pengembangannya menjadi kebingungan ketika dihadapkan pada habisnya biaya operasional.

Ironis ketika owner project disodori proposal yang didalamnya memuat biaya yang sangat rendah owner tersebut langsung bilang saja tanpa meneliti mengapa biaya kok bisa begitu murah. Seakan gelap mata pada tampilan casing yang murah. Padahal racun. Jadi di sini dibutuhkan ketelitian yang maksimal dari owner terhadap proposal yang diajukan vendor.

Contoh terbaik yang bisa di tiru untuk proposal yang memuat RAB anggaran sebuah proyek sistem informasi menurut saya adalah RAB Pembangunan sebuah rumah atau gedung oleh seorang arsitek. Di sana di Jelaskan dengan detail dan rinci sekali pos-pos anggaran yang harus dikeluarkan.

Mungkin ada baiknya rancangan anggaran pengembangan software sistem informasi untuk mengikuti pendekatan cara penyusunan rancangan anggaran biaya sebagaimana pada pengembangan gedung atau rumah oleh biro arsitek atau kontraktor sipil.

Demikian semoga ulasan singkat ini bisa sedikit memberikan pandangan wawasan baru dan manfaat untuk anda.

 

Amanah Solution siap membantu mewujudkan SISTEM INFORMASI yang aplikable untuk perusahaan anda. Berkomitmen hubungan jangka panjang bersama anda. Proses transformasi sistem ke software yang mudah dan selalu dibimbing, training bagi operator software sampai bisa mengoperasikan dengan baik, garansi error lifetime, dan support pengembangan software ke versi selanjutnya.

 

 PARTNER - PARTNER UTAMA YANG PERNAH BEKERJASAMA 

Tentang Kami

Mengambil nama Amanah dan Solution merupakan bagian dari doa agar bisa menjadi partner IT yang amanah sekaligus merupakan solusi bisnis yang tepat bagi para pemakai produk-produk kami. SELANJUTNYA....

KONTAK KAMI

Perum. Palazzo Park B-5032 Sidoarjo
WA : 081216309410/ 082110738502

 Whatsapp 1

 Whatsapp 2