
Ternyata di masyarakat kita, pola pikir bahwa untuk menjadi seorang pengusaha atau memulai berbisnis itu harus disupport oleh modal. Makanya banyak dari lulusan sekolah baik itu SMA maupun perguruan tinggi enggan langsung berbisnis untuk lebih memilih menjadi pegawai.
Ya ini tentu tidak salah karena pilihan menjadi pegawai juga merupakan pilihan yang boleh secara syariat.
Namun bahwa untuk menjadi seorang pengusaha (atau memilih nafkah dengan cara berbisnis harus memiliki modal), harusnya mindset bisnis ini bisa dirubah. Karena tidak mesti bisnis itu harus memiliki modal dulu. Banyak bisnis yang bisa dimulai tanpa modal. Judulnya bisnis tanpa modal.
Yang lebih disayangkan lagi dari mindset (bisnis harus dengan modal) ini, di masyarakat sudah bukan rahasia umum lagi jika ingin memulai bisnis. Kalau perlu berhutang dulu sebagai modal. Yang dimaksud disini adalah modal uang.
Padahal berbisnis bisa dimulai dengan tanpa modal uang. Kepercayaan dan waktu senggang itu sebenarnya adalah juga modal yang sangat besar nilainya. Bahkan kalau kita bicara dalam tataran syariat, maka kesehatan dan kesempatan itu merupakan modal paling berharga dan utama. Mengapa kita tidak berbisnis dari mindset bahwa modal pertama berupa kesehatan dan kesempatan tersebut ?
Perlu ditulis dan digaris bawahi besar-besar bahwa untuk menjadi seorang pengusaha itu tidak harus memiliki modal uang lebih dulu. Bahkan biasanya yang memiliki modal langsung besar diawal itu bisnisnya relatif gampang guncang karena pengalaman tidak ada namun sudah dipasrahi untuk mengelola perusahaan yang nilainya besar.
Kita ambil contoh kisah yang paling terkenal dari generasi salaf yaitu yang ada pada diri Abdurrahman bin Auf. Beliau adalah sahabat besar yang bisa menjadi teladan bagi kita semua. Beliau adalah merupakan seorang pebisnis besar yang memulai dagang dengan modal nol di awal hijrah ke Madinah.
Pada mulanya sebelum hijrah ke Madinah Abdurrahman bin Auf adalah salah satu orang terkaya di Mekah. Namun ketika panggilan syariat untuk hijrah ke Madinah dalam rangka menyelamatkan agamanya, beliau berangkat ke Madinah hanya berbekal baju yang menempel di badannya. Tentunya sampai di Madinah dengan tanpa membawa harta yang di tinggal di Mekah kesemuanya beliau harus memulai hidup baru memulai bisnis baru dari bawah dari sama sekali tidak ada modal. Dengan penuh keimanan beliau tinggalkan seluruh harta melimpah ruahnya di Mekah demi panggilan keimanan beliau, sebuah prinsip hidup yang teramat berat kita contoh dengan iman setipis kita ini.
Pada waktu itu oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau dipersaudarakan dengan Robi’ah yang merupakan orang terkaya di Madinah. Pada waktu itu yang namanya orang kaya itu harus memiliki kebun korma. Nah Robi’ah ini adalah sahabat yang memiliki separuh kebun kurma di Madinah. Bisa dibayangkan betapa kayanya beliau.
Saking kuatnya ikatan persaudaraan yang dipersaudarakan oleh Rasulullah, bahkan Abdurrahman bin Auf ditawari salah satu istri nya Rabi'ah mana yang diminati (Rabi’ah memiliki dua isteri), akan diceraikan untuk diberikan kepada Abdurrahman. Kisah ini sangat terkenal dan fenomenal. Betapa tidak, yang namanya orang kaya tentu istrinya cantik dan terawat. Tapi saking kuatnya rasa persaudaraan mereka, Rabi’ah dengan tulus sampai berbuat seperti itu.
Abdurrahman bin Auf yang memang dasarnya adalah seorang yang berjiwa struggle beliau pantang menerima pemberian. Beliau pantang menerima hadiah tanpa bekerja. Beliau memilih untuk menolak itu dengan halus dan mendoakan kepada Rabi’ah semoga Allah memberkahi harta nya. Beliau hanya minta ditunjukkan pasar. Bahkan Abdurrahman bin Auf, tidak pinjam/ minta modal sepeserpun ke Rabi'ah.
Andai mau, tentu Abdurrahman minta/ pinjam modal kepada Rabi’ah dan tentu berapa pun permintaannya tentu akan di kasih karena sudah dipersaudarakan oleh Rasulullah. Namun Abdurrahman bin Auf pantang untuk itu. Beliau mencukupkan diri dengan modal kesehatan dan kesempatan.
Sampai akhirnya tidak berapa lama atas kehendak Allah, Abdurrahman menjadi salah satu orang terkaya di Madinah. Hingga dikisahkan ketika sudah tua dan beliau wafat warisannya adalah bongkahan-bongkahan emas. Sebuah kisah luar biasa yang hendaknya bisa menginspirasi kita tentang semangat berwiraswasta tanpa modal.
Mindset bisnis bahwa untuk berbisnis harus memiliki modal dulu itu, sepertinya berangkat dari pemikiran yang dicetuskan oleh orang-orang Barat. Karena dagangan mereka kan bank. Bank itu hidupnya adalah dengan cara membungakan uang dari orang yang minjam. Pengalaman diceritakan sendiri dari mantan pegawai bank yang sudah bertahun-tahun pengalaman di bank. Tidak ada ceritanya bank mendapatkan penghasilan dari orang yang menabung. Bahkan orang yang menabung itulah yang menjadi setoran kekuatan bank.
Bank sadar bahwa agar bisnis mendapatkan keuntungan, dia harus menembak sektor usaha. Terutama sektor usaha corporate yang mempekerjakan banyak pegawai. Yang menawari miliaran uang untuk dipinjam dengan konsekuensi bunga pada setiap periode waktu nya. Dengan gencar mereka menyebarkan wacana opini di masyarakat bahwa untuk menjadi pebisnis itu harus berani hutang ke bank. Nah...
Bahkan coach-coach bisnis yang berkiblat ke barat sudah biasa mengajarkan bahwa untuk berbisnis itu harus berani ambil uang hutang ke bank. Kalau tidak berhutang ke bank jangan harap bisnisnya akan lancar dan membesar. Bahkan iklan-iklan di TV secara masif mengajarkan dan menawarkan seakan-akan bahwa jalan cepat untuk kaya adalah pinjam ke bank.
Sebagai seorang pebisnis muslim hendaknya kita tidak boleh terpengaruh oleh wacana yang diberikan oleh orang-orang barat yang notabene adalah orang kafir. Kita memiliki pedoman sendiri yaitu al-Qur'an dan Sunnah sebagaimana yang dipraktikkan oleh generasi pertama Islam. Ya tentu sudah sepantasnya kita sebagai Muslim merujuk ke praktek generasi pertama Islam tersebut. Yang mana merupakan generasi yang dijamin oleh ridho Allah. Kita sebagai muslim harus yakin bahwa jalan yang diajarkan oleh syariat merupakan jalan terbaik untuk hidup dan kehidupan, yang salah satunya adalah jalan dalam berbisnis.
Berikut adalah beberapa cara untuk merubah mindset berpikir calon pengusaha untuk berusaha tanpa modal atau low-cost terlebih dahulu. Di sini hanya akan dipaparkan lima contoh. Insya Allah masih ada contoh-contoh yang lain. Tapi saya kira dari 5 contoh ini saja sudah cukup untuk memberikan wacana kepada kita untuk merubah mindset bisnis dari berusaha harus dengan modal/hutang menjadi berusaha tanpa modal.
Pertama : Jasa pemasaran
Yang pertama yang kita pikirkan adalah berbisnis dengan dalam jasa pemasaran atau marketing. Jadi kita menawarkan kepada produsen yang memiliki barang untuk kita bantu jual kan barangnya. Adapun fee-nya bagi kita adalah dengan persenan potongan harga. Misalkan produsen memiliki barang harga akhirnya Rp. 100.000 maka kita bisa mendapatkan potongan hanya Rp. 90.000 sehingga Untung kita adalah Rp. 10.000. Caranya bisa dengan titip barang dulu.
Cara ini seharusnya mudah kita jalankan mengingat zaman sekarang yang serba digital ini kita bisa berkomunikasi dengan banyak orang dalam waktu yang cepat melalui internet. Saat ini yang ngetrend adalah istilah dropship. Yaitu menjualkan barang orang. Ini bisa kita jadikan salah satu cara berbisnis tanpa modal.
Yang harus kita jadikan pedoman di sini adalah bahwa secara syariat kita tidak boleh menaikkan harga barang lebih dari yang ditentukan oleh pemilik barang yaitu produsen. Kita hanya dibenarkan untuk mengambil persenan yang diberikan oleh produsen. Karena pada dasarnya barang tersebut masih milik produsen.
Selain itu tips yang lain Anda harus benar-benar bisa memilih produk yang tidak cepat kadaluarsa dan anda ketahui ceruk pasarnya. Syukur kalau anda sudah memiliki pasar lebih dulu baru mencarikan barang untuk kebutuhan pasar tersebut. Sehingga resikonya tidak besar.
Kedua : Jasa pemeliharaan
Tips berikutnya yang bisa kita pikirkan adalah menembak pasar jasa pemeliharaan. Misal kita melihat sebuah rumah yang kelihatannya kotor dan berdebu karena tidak dirawat oleh pemiliknya. Kita bisa menawarkan kepadanya untuk jasa kebersihan.
Selain menyapu, membersihkan dari debu, juga bisa kita tawarkan untuk pemeliharaan taman. Untuk paket peliharaan tersebut kita bisa memberikan tarif biayanya. Disini kita tidak banyak mengeluarkan modal kecuali alat-alat kebersihan dan tenaga. istilahnya walaupun masih membutuhkan modal tetapi masih cukup ringan atau low cost.
Dengan konsep ini bisa kita kembangkan untuk jasa yang lain seperti cuci motor. Yang penting harus kita pikirkan jangan sampai kita mengeluarkan duit banyak dulu.
Ketiga : Pekerjaan sistem uang muka
Menggunakan konsep bisnis sistem uang muka juga bisa kita jadikan salah satu prinsip berpikir bisnis tanpa modal. Sebagaimana saya sendiri pernah menjalani konsep ini. Dulu saya bersama istri saya memulai bisnis jualan software itu juga dari konsep seperti ini. Jadi ada proyek dari klien untuk mengerjakan software tertentu, ketika itu kami tidak mau mengerjakan nya kecuali ada DP lebih dahulu.
Nah DP ini kita putar kita gunakan untuk biaya operasional pekerjaan sampai selesai. Sesudah selesai, kita akan mendapatkan sisa bayar pelunasan yang kemudian bisa kita anggap itu sebagai keuntungan kita. Nanti kita putar lagi untuk membiayai proyek selanjutnya. Demikian seterusnya.
Pengembangannya adalah dengan menggunakan sistem pemesanan. Saya kasih contoh misalkan bisnis catering. Kita berhasil menemukan seorang pelanggan misalkan yang membutuhkan makanan untuk hajatan pernikahan anaknya. Maka kita tawarkan pengerjaan proyek ini dengan meminta uang muka lebih dulu untuk operasional. Uang muka ini bisa kita gunakan untuk operasional kegiatan produksi. Sehingga dengan demikian kita tidak perlu keluar biaya lebih dulu alias tanpa modal.
Keempat : Dengan menjadi Perantara/ makelar
Yang paling rame di bedah tentang mindset untuk bisnis tanpa modal biasanya menjadi makelar. Yang paling banyak barang di bisnis permakelaran biasanya saat ini adalah properti.
Menjadi makelar ini sebenarnya hukum asalnya itu halal dan boleh-boleh saja. Bahkan mengambil fee dari kedua pihak baik pembeli maupun penjual pun, sebagian ulama membolehkan selama sudah ada persetujuan dari keduanya sebelumnya. Namun karena dewasa ini begitu banyak oknum makelar yang tidak jujur dan penuh tipu daya akhirnya di mata masyarakat profesi makelar ini menjadi jelek.
Contoh-contoh budaya seperti menaikkan harga dengan berlipat-lipat tanpa persetujuan pemilik barang, makelar diatas makelar, adanya permintaan fee di luar yang disepakati, bahkan sampai dengan makelar keroyokan, berbagai momok tersebut telah mencederai profesi makelar.
Makelar keroyokan adalah seorang yang membeli sebuah rumah misalnya begitu deal dengan penjual tiba-tiba para makelar di situ pada datang untuk meminta jatah. Padahal tidak mengerjakan apa-apa. Ini yang disebut keroyokan. Akhirnya ya kasihan pembeli dan penjual juga. Karena harus membayar setiap makelar. Karena kalo tidak dibayar mereka mengancam.
Padahal mestinya kalau menjadi makelar yang jujur dan amanah, InsyaAllah perdagangannya akan diridhoi oleh Allah. Meskipun dunia internet sudah berkembang dimana sudah memangkas hubungan antara produsen dan buyer, bagian profesi makelar ini tetap saja dibutuhkan oleh penjual karena etikanya tentu lebih indah jika yang menceritakan kebaikan barang yang dia miliki adalah orang lain.
Jadi tidak penjual sendiri yang menceritakan bagusnya barang yang dia punya kepada pembeli. Kalau makelar nya terpercaya dan memberikan informasi kepada pembeli bahwa barang ini bagus nya disini dan disitu, dan jeleknya juga ditunjukkan, tentu lambat laun akan tercipta brand bahwa makelar ini memang membantu untuk terciptanya jual-beli yang jujur dan saling ridho diantara kedua belah pihak, tidak hanya mencari keuntungan semata.
Kelima : Jasa mencarikan
Misalkan ada orang yang membutuhkan barang tertentu, kita bisa tawarkan kepadanya untuk jasa mencarikan barang tersebut. Baru kemudian bayarannya diberikan ketika barang sudah ada. Ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk bisnis tanpa modal.
Pada perkembangannya pilihan bisnis tanpa modal jenis ini bisa diarahkan untuk jasa mencarikan tenaga kerja juga. Seperti contohnya saat ini banyak orang membutuhkan tenaga kerja pembantu. Jika kita memiliki channel tenaga kerja dari desa misalkan untuk dapat disalurkan bekerja di rumah-rumah orang kaya di kota, maka kita juga dapat mengambil fee dari jasa ini.
Bisa juga kita menawarkan jasa ini kepada pabrik pabrik atau perusahaan yang membutuhkan bahan baku untuk produksinya di mana bahan baku itu perlu yang berkualitas. Dan biasanya pabrik selalu membutuhkan supplier yang bagus setiap saatnya. Ini bisa kita coba.
Keenam : Cari gratis jual bayar
Cara lainnya juga bisa dengan mencari barang secara gratisan dan kita jual. Di zaman Rasulullah dikisahkan ada orang yang meminta-minta, kemudian oleh Rasulullah dia ditanya : memiliki apa dirumahnya? Kemudian barang miliknya tersebut dilelang sampai terkumpul dana 2 dirham. Yang satu dirham diperintahkan Rasulullah untuk dia gunakan belanja hari itu untuk keluarganya, yang satu dirham dia belikan kapak. Kapak ini kemudian diperintahkan Rasulullah untuk digunakan mencari kayu di hutan. Lalu kayu di hutan ini dia jual ke orang di kota sehingga dari penjualan ini dia dapat uang untuk menghidupi diri dan keluarganya.
Disini merupakan salah satu contoh bisnis yang simple. Cukup mencari barang gratisan kemudian dijual lagi. Pada perkembangannya sebenarnya banyak barang-barang yang bisa kita cari secara gratis dan kemudian bisa kita jual. Seperti contohnya mencari ikan di laut, berburu di hutan, mencari kulit binatang, atau bahkan kayu dan lain sebagainya.
Bahkan di zaman modern ini di mana sudah terhubung dengan internet kita bisa saja mencari artikel gratisan yang berkualitas atau PDF dari luar negeri dan kita terjemahkan yang kemudian kita edit, lalu kita jual sebagai buku. Ya tinggal pinter pinternya kita berkreasi agar jualan kita ini dibeli orang. Yang penting kualitas produknya setara dengan harga yang dibandrol. Jangan sampai jualan pdf sampah.
Itu saja mungkin yang bisa saya sampaikan, semoga sedikit berbagi ide ini bisa membangkitkan semangat kita untuk berbisnis walaupun tanpa modal atau modal tapi sedikit.